Dalam merancang suatu sistem, sistem analis
memumbutuhkan beberapa alat bantu, salah satu dari semuanya itu adalah Data
Flow Diagram (DFD). Data Flow Diagram merupakan suatu bentuk atau model yang
memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu
jaringan proses fungsional atau sebagai jaringan proses dan fungsi yang
dihubungkan satu sama lain oleh suatu penghubung yang disebut dengan alur data
(Data Flow). Cara membuat DFD juga
bisa dibilang mudah-mudah rumit, karena membutuhkan ketilitian dan keuletan
yang serius.
Cara Membuat DFD dengan Mudah |
DFD tidak tergantung pada hardware,
software, struktur data dan organisasi file. Namun, banyak digunakan oleh
system developer karena DFD memiliki kemudahan untuk dibuat dan dipahami,
sehingga DFD sering digunakan sebagai alat penghubung antara perancang dan
pemakai. DFD juga memiliki sebutan lain, yaitu seperti Bubble Chart, Bubble
diagram, Model proses, Diagram alur kerja atau Model fungsi. Itulah sedikit
pengenalan tentang DFD, berikutnya akan dijelaskan tentang bagaimana cara membuat DFD.
Cara Membuat DFD Menggunakan Power Designer
Berikut adalah cara membuat DFD menggunakan
Power Designer:
Dalam pembuatan DFD menggunakan Power
Designer, terdapat beberapa tools yang akan digunakan, yaitu Data Store,
External Entity, Resource Flow, Process, dan Flow. Kenali dulu beberapa tools
tersebut, dan jika sudah langsung kita lanjut ke langkah pertama. Sebelumnya,
langkah ini merupakan contoh untuk membuat DFD dalam sistem di perpustakaan.
Langkah Pertama
Hal pertama yang harus dibuat adalah
membuat context diagram. Terdapat tiga inti dalam proses ini, yaitu
pendaftaran, peminjaman dan pengembalian. Masukan process dan rename menjadi
sistem perpustakaan, serta masukkan juga external entity. Lalu klik flow dan
arahkan aliran datanya dari process ke entity dan sebaliknya. Untuk membuat
lengkungan pada flow, Anda tinggal klik kanan flow lalu klik format, dan pilih
bentuk lengkungan yang diinginkan.
Langkah Kedua
Selanjutnya, Anda tinggal menambah text
yang akan menjadi data Anda. Dalam contoh ini, kita tinggal memasukkan data
dengan cara klik toolbar Model dan pilih data. Setelah itu, Anda tinggal
memasukkan datanya. Untuk memasukkan data ke flow, Anda tinggal klik flow lalu
klik kanan, dan pilih properties.
Langkah Ketiga
Jika flow telah terisi dengan data yang
kita inginkan. Langkah selanjutnya adalah Anda harus menampilkannya dengan cara
klik kanan pada background dan pilih display preferences. Pada content,
terdapat flow dan resource flow, Anda tinggal pilih saja data list pada
keduannya. Dan, jika Anda telah melakukannya dengan benar, maka pembuatan
context diagram telah selesai.
Langkah-langkah di atas merupakan salah
satu contoh langkah dalam cara membuat
DFD. Setelah melalui proses pembuatan context diagram, Anda tinggal membuat
DFD level 0. Caranya adalah, Anda hanya tinggal mendecompeskan dengan klik
kanan pada procces. Setelah proses decompose selesai, klik open diagram untuk
lanjut ke proses pembuatan DFD.
Langkah pembuatan DFD level 0 sama seperti
membuat context diagram. Jadi Anda hanya tinggal mengulang lagi langkah –
langkah tersebut. Jika Anda nantinya bingung di tengah jalan, jangan sungkan
untuk bertanya, agar DFD dapat berfungsi sebagaimana yang kita inginkan. Anda
juga bisa melihat tutorial di Youtube, karena akan dijelaskan secara visual dan
mungkin lebih jelas, sehingga Anda bisa lebih memahami bagaimana cara membuat DFD. Jadi, mungkin itu
saja beberapa cara untuk membuat DFD, langkah-langkah di atas merupakan dasar
untuk Anda mulai ke proses yang lebih jauh lagi. Selamat mencoba.
Social Media